Selasa, 11 Desember 2012

CERPEN MAHASISWA GEOGRAFI UNNES 2012

CERPEN ANAK GEOGRAFI UNNES 2012



Antara cuaca,responsi dan kegalauan

    Hujan disiang ini diibaratkan kita yang menangis setelah response upss tidak itu saja tapi juga diibaratkan peluh perjuangan kita selama 30 menit yang yang sangat membikin tenaga kita terkuras seperti pak presiden mengatur Negara Indonesia. Haha response sangat dikejar oleh waktu dan kata anam bikin orang panic. Setres response masih ditambah lagi dengan tugas kontur yang mesti dikumpulin besok waduhh erupsi seakan telah mencapai permukaan alias eksitu. Apalagi masih harus mikir kontur yang bikin otak smakin tersendat seakan akan  tersendat dan telah menjerat fikiran ku sehingga tidak bisa terlihat perpotongannya itu dimana. Lagi response tugas masih menumpuk, kertas masih melambai- lambai seakan minta digores tinta yang nantinya menunjukan judul dari suatu laporan. Judule stresssss

    Dan kenapa hari ini menjadi mendung?? Seakan alam itu menyesuaikan dan mengerti dengan apa yang sekarang dirasakan oleh anak anak geografi. Hujan semakin deras masyarakat geografi rombel 2 semakin galau, memikirkan berapa nilai yang didapat dalam praktikum ini. Jika waktu bisa diulang aku akan menghentikan detik disetiap detik saat kita response kenapa ohh kenapa batuan yang aku dapat suram?? Udah gitu cemberut lagi?? Andai saja batuan yang ada dihadapanku itu adalah kue udah aku langsung lahap dari pada membebani otak. Pengen meluapkan semua kekecewaan yang aku rasakan saat ini, dan kenapa kita selalu dikejar oleh waktu aku sebel dengan hari ini kata mila “ cing west yaa west cing urung dilkoni, seperti aji saja yang tetap tenang dengan menikmati secangkir capocino dikantin ini”

Hanya karena dikejar waktu semua materi lari entah kemana, sedimen tertukar dengan metamorf. Metamorf tertukar dengan fosil halahhh parah pokoke.
Dilanjut pelajaran pis masih saja seperti orang yang dilanda kegalauan karena memikirkan Negara, anam jadi stress dan dia meluapkan kekesalannya dengan lepynya katanya che pengen dia makan untuk santapan siang hari ini lumayan daripada lumanyun haha.
Dan tau gakk sinde lagi meluapkan erupsinya yang telah eksitu dengan duduk dibelakang kaya orang hilang ditemani dengan hp yang selalu menemaninya, dimanapun dia berada udah gitu sambil ngantuk lagi kaya mbah2. Pelajaran pis hanya ada didepan mata tak sampai keotak seakan akan tersendat garis kontur dan terjun kesungai lalu dibawa oleh aliran sungai yang sangat deras sampai ke samudera yang luass.

    Hari semakin cerah, dan kenapa wajah semakin murung saja??  Ada apa dengan hari ini?? Yang jelas lagi pada stress karena response. Andai saja response itu dihilangkan dan hari ini diganti dengan jalan jalan kesuatu tempat yang sangat indah, sejuk, damai dan tenang apa lagi jika ditambah dengan suara gemericik air yang semakin bikin tenang hati dan fikiran.

Kegalauan anam semakin menjadi apalagi dia kan hampir putus ma  pacarnya ditambah lagi dengan hari ini yang sangat menguras tenaga,fikiran,hati,jiwa dan raga west lengkap banget kan??
Untung bapak sriyanto memberikan semangat sama anam bahwa cinta itu diibaratkan laron yang mati satu langsung tumbuh seribu,, andai saja aku bisa usul aku ingin bilang bahwa laron tersebut digantikan dengan lebah saja supaya semuanya menyerbu anam hahahaha

Pelajaran berakhir aku sama sinde refresing pergi ke toko baju weleh2 aku jadi pesen baju dehh padahal uang pun gak punya.
Makul terakhir dimulai pukul 3 sore dan kali ini kita diombang ambingkan oleh horizon tanah dan kata bp. Dosen jika kita menghafalkan semua orde2 tanah bisa bisa jadi botak welehh ada2 saja .
Akhirnya Hari berakhir dan pulang membawa kekecewaan yang mendalam.






karya deny dwi agistiana            
 10 desember 2012